Selasa, 19 Desember 2017

Jelang Libur Akhir Tahun 2017 Di Gunung Kidul

     Jelang liburan akhir tahun 2017 bulan Desember ini diwarnai dengan hujan turun yang terus menerus setiap hari sama seperti halnya musim di tahun sbelumnya hingga 3 tahun bahkan 4 tahun ke belakang selalu sama, karena memang bulan Desember hingga April merupakan musim hujan apa lagi bulan Januari yang sebagian mengatakan kalau Januari itu adalah singkatan atau akronim dari kata hujan sehari-hari dan memang benar setiap bulan Januari selalu hujan turun hingga seharian.

     Dan menjelang liburan akhir tahun 2017 ini sebelumya sudah mengalami berbagai bencana akibat hujan yang turun terus menerus sepanjang hari hingga berhari-hari yang menyebabkan banjir dan bencana longsor diberbagai daerah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terutama Kabupaten Gunung Kidul sendiri juga tidak luput dari bencana tersebut seperti banjir besar sungai Oya yang meluap hingga kemana-mana disekitar area yang dilintasi sungai tersebut.

     Hingga saat ini 20 Desember 2017 kondisi di Wilayah Gunung Kidul dan sekitarnya aman walaupun hujan juga masih terus turun tetapi tidak menimbulkan hal-hal yang mengkhawatirkan seperti pada beberapa minggu yang lalu artinya masih kondusif untuk berlibur di Gunung Kidul dengan catatan harus selalu berhati-hati mengingat sedang musim hujan dan merupakan puncaknya musim hujan.

     Obyek-obyek wisata alam disana juga beroperasi seperti biasa tetap buka untuk umum mengingat musim liburan akhir tahun baik libur anak-anak sekolah maupun para pekerja juga pada liburan dan untuk mengisi liburan di daerah Gunung Kidul yang tetap buka meskipun sedang musim hujan agar selalu berhati-hati dan mempersiapkan diri segala sesuatunya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan semoga liburan tahun ini mengesankan.

Minggu, 10 Desember 2017

Walang Goreng ( Belalang Goreng )

     Belalang atau walang banyak ditemukan di wilayah Gunung Kidul hampir semua Kecamatan menjadi habitat bagi belalang kayu, yang berukuran sebesar jari orang dewasa ini bila hujan turun banyak warga yang berburu belalang kayu ini biasanya hinggap di pohon turi yang ditanam di ladang untuk kebutuhan pakan ternak kambing masyarakat disana.

     Pada musim hujan belalang ini banyak hinggap dipohon turi tersebut beberapa dalam keadaan gancet atau kawin jantan dan betina yang dalam keadaan gancet ini mudah untuk ditangkap tinggal kita goyang pohonnya dia akan jatuh ketanah dan tinggal kita tangkap dengan tangan dua-duanya dapat kita tangkap sekaligus tapi untuk menangkap yang tidak sedang gancet bila hujan sedang turun juga mudah berbeda dengan saat terik matahari harus dengan perekat atau lem juga bisa menggunakan ketapel.

     Walang goreng ini sampai sekarang masih banyak dijajakan di Gunung Kidul ditepi jalan raya atau di warung-warung tertentu bahkan di toko oleh-oleh juga ada yang menyediakan hidangan belalang goreng ini, rasanya nikmat bagi yang tidak alergi atau yang mau karena yang tidak terbiasa makan bisa gatal-gatal.

     Walang goreng dibanderol dengan harga yang fantastis antara 25 ribu sampai 75 ribu rupiah per kilogram atau perkemasan toples bening yang biasa dijajakan ditepi jalan raya. rata-rata beratnya satu kilogram per kemasan tersebut. Jika kita datang ke Gunung Kidul pasti akan menjumpai belalang goreng ini yang dijajakan di tempat-tempat strategis.

     Sesampainya kita ditanjakan Bunder samping hutan wanagama jalan raya utama Jogja Wonosari kita sudah akan menjumpai pedagang yang memajang dagangan belalang ini ditepi jalan tersebut kita juga bisa berhenti diarea ini untuk beristirahat karena tempat ini merupakan rest area yang cukup nyaman sebelum kita memasuki kota Wonosari Gunung Kidul. jika kita hendak membeli belalang ini silahkan parkir dialam rest area bila membawa mobil tempat ini hanya buka sampai jam 16 di pintu gerbang masuknya tapi dipintu keluarnya buka sampai pengunjung habis jangan salah antara pintu masuk dan keluar agar tidak muter balik pintu masuk ada di kiri jalan dari arah Yogyakarta.

Senin, 04 Desember 2017

Kondisi Gunung Kidul Pasca Bencana 2017/18

     Untuk sementara keadaan dan cuaca di Gunung Kidul normal masyarakat sudah beraktivitas seperti biasa pasca diterpa berbagai bencana puncaknya tanggal 28 November 2017 kemarin yang menyebabkan rusaknya sarana tranportasi antar Desa sudah berangsur normal baik cuaca yang sudah mulai panas dan tidak mendung lagi seharian seperti saat saat sebelum dan setelah terjadi bencana.

     Banjir besar yang membuat semua sungai meluap kali ini adalah yang terbesar dari pada musim hujan sebelumnya dan paling parah juga tanah longsor yang terjadi adalah baru pertama kalinya selain tanah ambles yang seperti terdapat rongga didalam tanah mirip terkena gempa bumi ini tidak lazim karena bukan berupa bukit tapi longsor dalam hal ini ambles yang terjadi di Kecamatan Semin arah Desa Surodadi ini.

     Obyek wisata juga sudah mulai beroperasi seperti semula apalagi menjelang liburan akhir tahun tentunya harus dipersiapkan kelengkapan dan sarana untuk transportasi serta akomodasi untuk para pengunjung serta antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak terduga karsna musim hujan masih panjang hingga bulan Januari 2018 bahkan Maret sehingga semua dapat berjalan semestinya tanpa masalah dan halangan atau hal-hal yang tidak diinginkan lainnya.

     Daerah Gunung Kidul yang notabene daerah perbukitan yang juga rawan longsor dihimbau agar para pengunjung yang datang ke Gunung Kidul hendaknya untuk selalu waspada dan ekstra hati-hati karena musim hujan tahun ini yang merupakan siklon tropis seperti yang diperkirakan oleh pemerintah memang benar terjadi di wilayah selatan Jawa Jogjakarta dan sekitarnya.