Kamis, 22 Desember 2016

Memasuki Tahun Baru Masehi 2017

     Memasuki Tahun Baru 2017 seperti halnya masyarakat lain di Indonesia warga Gunung Kidul menyambut tahun baru masehi 2017 dengan berbagai cara diantaranya berdoa secara sendiri maupun bersama-sama ditempat kediaman masing-masing ada juga yang jalan-jalan ke pantai yang banyak terdapat diwilayah ini banyak juga yang jalan-jalan keluar daerah bersama keluarga maupun teman.

     Malam tahun barunya banyak diantara masyarakat yang jalan-jalan ketempat keramaian sekedar melihat detik-detik pergantian tahun dengan acara yang mungkin digelar oleh pemerintah setempat atau instansi tertentu selain duduk-duduk bersama teman dan handai tolan seperti bakar ikan dan lain-lain.


     Selain menggunakan kalender Jawa dan Islam masyarakat dan pemerintah Gunung Kidul juga menggunakan kalender masehi yang sekarang ini sudah memasuki tahun 2017 sebentar lagi 


Selamat Datang Tahun Baru 2017 selamat berkarya ....

Karakteristik Masyarakat Gunung Kidul

      Masyarakat Gunung Kidul merupakan masyarakat yang bermukim atau berasal dari tanah Jawa sehingga termasuk orang Jawa dalam hal ini JawaTengah bagian selatan tepatnya di Propinsi Daerah Istimewa  Yogyakarta, sebagai orang Jawa yang memiliki karakteristik yang lemah lembut dan memiliki tata krama yang luhur merupakan ciri khas masyarakat Jawa pada umumnya dan Gunung Kidul khususnya.

     Warga Gunung Kidul menggunakan bahasa sehari-hari dengan bahasa Jawa untuk berkomunikasi dengan sesama warga untuk hal yang tidak resmi dan untuk hal-hal yang resmi misalnya di pemerintahan atau sekolah mereka menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi didunia pendidikan dan pemerintahan.

     Bahasa Jawa yang memiliki banyak sekali tingkatannya ini memang tidak ada bandingnya dengan bahasa dari negara manapun dan merupakan satu-satunya bahasa yang mempunyai makna dan arti yang sama dalam banyak kata dengan tingkat kehalusan yang berbeda dan ditujukan untuk menghormati orang yang lebih tua atau hal-hal yang bersifat formal juga non fornmal lainnya.

Minggu, 18 Desember 2016

Seni Dan Bisnis Ukir Batu

     Sebagai wilayah pegunungan tentu tidak lepas dari yang namanya batu dengan sumber daya alam yang dimiliki oleh Gunung Kidul yang nota bene adalah bebatuan yang dapat dimanfaatkan untuk membuat aneka kebutuhan masyarakat seperti membuat rumah dan lain-lain.

     Rata-rata masyarakat Gunung Kidul dalam rangka untuk keperluan membuat rumah memanfaatkan batu alam ini sebagai pengganti bata merah atau batako juga hebel, untuk membuat rumah permanen dinding tembok, ada yang menambang sendiri batu-batu tersebut juga ada sebagian yang membeli kepada para penambang karena tidak memiliki peralatan khusus atau karena kemampuan fisik nya sudah berkurang juga alasan praktis tinggal beli yang jelas lebih murah daripada bata asli yang dijual ditoko.


     Selain untuk keperluan pembuatan rumah banyak sekali para pengrajin yang memanfaatkan batu ini untuk dibentu berbagai hiasan dan ornamen batu ukir yang dijual hingga ke berbagai pelosok di Indonesia. pengrajin batu ukir ini awalnya cukup banyak bahkan hingga menggunakan peralatan mesin yang modern untuk memotong batu-batu tersebut, mengingat batu atau gunung adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seandainya kebutuhan akan tambang batu sudah menipis otomatis para pengrajin batu ini juga berkurang lambat laun hingga tersisa beberapa saja saat ini.


     Batu batu tersebut banyak terdapat diwilayah pegunungan Gunung Kidul diberbagai tempat seperti diladang penduduk juga ditempat yang masih alami karena tidak dapat ditanami oleh warga sehingga menjadi tempat yang masih seperti awalnya yang mana tempat tersebut terdapat bebatuan yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti membuat pondasi rumah sehingga oleh masyarakat bau tersebut ditambang dengan peralatan yang mereka miliki dan sisa penambangan memjadi tempat menarik bahkan salah satunya menjadi obyek wisata.

Renungan

Hanya ada satu sudut alam semesta yang dapat meyakinkan kita dan itu adalah kita sendiri.

Belajar menghargai sebuah nilai bukan menilai sebuah harga.

Semoga kita dijadikan insan-insan yang arif dan bijak terhadap lingkungan dan alam serta memahami arti hidup dan kehidupan.

Tidak ada yang istimewa dibandingkan dengan alam semesta.

Tuhan menciptakan alam semesta untuk dijadikan tempat merenung bagi orang-orang yang berfikir.

Alam semesta ini bermula dari 1 titik kecil.

Belajar memaknai hidup dari alam semesta yang selalu bergerak.

Siapa yang tidak bersyukur dengan yang sedikit pasti tidak akan bersyukur dengan yang banyak.

Kamis, 15 Desember 2016

Desa Wisata Jelok

     Desa Wisata Jelok atau disingkat Dewielok terletak di Padukuhan (Dusun) Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk. Tepatnya di Jalan Wonosari kilometer 25, sekitar 30 kilometer arah tenggara Kota Yogyakarta, atau 15 kilometer arah barat Kota Wonosari.
Desa Wisata Jelok mengemas paket wisata sebagai perpaduan upaya pelestarian lingkungan dan tradisi budaya lokal dengan semangat pluralitas, kebersamaan, dan kegotongroyongan.
     Wisatawan dapat menikmati wisata pendidikan (non-formal), aneka petualangan, dan atraksi kesenian tradisional dengan suasana khas alam perdesaan. Jembatan gantung artistik di atas aliran sungai merupakan lokasi favorit bagi para penggemar fotografi.
     Di sini juga terdapat komunitas belajar yang disebut Kampoeng Nusantara. Desa wisata yang berharap menjadi Venesia Indonesia ini juga menyajikan paket khusus wisata Dinner on The River, sensasi menikmati makan malam (romantic dinner) di atas sungai dengan suguhan kuliner tradisional dan iringan musik etnis Jawa.


     Bagi penggemar petualangan, susur Gua Cokakan sambil menikmati stalaktit dan stalakmit khas gua-gua karst Gunungkidul bisa menjadi pilihan. Berbagai fasilitas menarik tersedia. Salah satu yang terus dikembangkan adalah cottage unik tempat menginap bagi wisatawan.

Alas Wonosadi Hutan Berpohon Besar

     Desa Wisata Wonosadi terletak di Dusun Duren dan Sidorejo Desa Beji Kecamatan Ngawen, Gunung Kidul kurang lebih 35 kilometer dari kota Wonosari ibukota Gunung Kidul. Nama Wonosadi sebenarnya adalah nama hutan yang terletak di lereng perbukitan di dua dusun tersebut.

     Hingga sekarang, hutan ini masih sangat terjaga kelestarian dan kaya berbagai flora dan fauna, serta terdapat batu-batu alam berukuran besar yang konon merupakan hasil letusan Gunung berapi Purba. Hal ini disebabkan adanya kepercayaan masyarakat yang merasa diberi wewenang dan tanggung jawab oleh pemilik hutan, yaitu Pangeran Onggolotjo, seorang putra keturunan Majapahit.

     Hutan ini sekarang menjadi obyek wisata alam yang merupakan hutan yang masih alami dan memberikan daya tarik tersendiri bagi para pencinta alam dengan keberadaanya yang masih apa adanya memberikan nuansa yang berbeda dari pada saat kita ditempat lain.


     Pohon-pohon besar masih dapat kita jumpai disini dengan berbagai tumbuhan alam yang menjadikan tempat ini sangat indah dan nyaman serta banyak terdapat oksigen yang menyehatkan badan kita. Akses menuju lokasi  alas atau hutan ini cukup mudah dengan jalan yang sudah beraspal dari pertigaan Sambipitu ke arak Nglipar hingga sampai wilayah Kecamatan Ngawen ada pertigaan masuk plang alas Wonosadi.

Mutiara Hari Ini

Tentang apa yang telah pergi berdoalah agar kita tabah, Tentang apa yang belum tiba berdoalah agar kita selalu sabar.


Sejelek-jeleknya orang yang terhina masih lebih jelek orang yang menghina.



Nasib alam tergantung pada perilaku kita.



Pembangunan berbasis sumber daya alam harus dijalankan dengan baik, tanpa menguras secara berlebihan, dan tanpa merusak lingkungan demi anak cucu kita.



Kelakuan kita terhadap kehidupan menentukan sikap kehidupan terhadap kita.



Ketika yang lainnya melihat hambatan pastikan diri kita memegang harapan.




Selasa, 13 Desember 2016

Mutiara Hari Ini

Bertindaklah ........kata mutiara sangat penting menjadikan kita bijaksana tetapi beribu kata mutiara masih kalah dengan satu aksi tindakan nyata.

Bunga mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya, dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar kesekelilingnya.

Sepuitis apapun untaian kata yang kuaksarakan dalam bait-bait sajak alam, tetap lebih bermakna doa ku yang mengiba disepertiga malam kepada Nya.

Mangasah mingising budi, Memasuh malaning bumi, Hamemayu hayuning bawono.

Wong sabar rejekine jembar, ngalah urip luwih berkah.

Datan serik lamun kataman, datan susah lamun kelangan.
Jangan benci saat sakit hati, jangan sedih saat kehilangan.

Sabar kuwi roso jembar, jembar donyane jembar jiwane, jembar pikirane jembar pasedulurane, lan jembar kamulyane.


Bersahaja padahal jaya, setia padahal banyak pilihan, manja padahal petarung hebat dan rendah hati padahal hebat.

Kamis, 08 Desember 2016

Pasar Playen

     Pasar Playen adalah pasar terbesar dikecamatan Playen sebagai pusat kegiatan jual beli masyarakat setempat dan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari diwilayah kecamatan tersebut, pasar dengan luas mencapai 1720m2 ini berada didekat kantor camat Playen Gunung Kidul yang menjajakan berbagai jenis dagangan baik sembako, sayuran dan peralatan rumah tangga.

     Dagangan yang diperjualbelikan dipasar ini berasal dari petani lokal dan sekitarnya juga beberapa dari luar wilayah ini seperti Bantul dan Klaten yang sengaja berdagang disini karena akses jalan kepasar ini sudah mulus yang terletak dipusat kota Playen Gunung Kidul Yogyakarta.

     Sebagian besar pedagang dan pembeli merupakan asli warga Playen yang menggelar dagangan berupa kebutuhan pokok seperti sayuran dan hasil pertanian seperti tahu, tempe, bawang merah, bawang putih, kol, bayam, cabe, daging dan lain-lain.

     Selain bertani sebagian masyarakat Playen juga sebagai pedagang untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya selain beberapa juga sebagi perantau ke berbagai daerah di Indonesia seperti bekerja di Jakarta.


Rabu, 07 Desember 2016

Gelaran Goa Pindul Lama

     Dusun Gelaran Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo adalah Goa Pindul tempo dulu disana merupakan area outbond bagi anak-anak sekolah yang sedang digembleng seperti pramuka, disana tempat atau lokasi kemah yang juga kegiatan extra sekolah wajib dan harus diikuti semua peserta didik disini lah mereka malaksanakan kegiatan akhir sekolah tersebut.

     Lokasi ini memang cukup nyaman untuk kegiatan tersebut mengingat alam disini sangat menunjang dan jauh dari pemukiman warga karena merupakan obyek wisata yang saat ini sedang onfire kebanjiran pengunjung dari berbagai penjuru setelah goa yang sebelumnya hanyalah tempat yang angker kini menjadi obyek wisata andalan Gunung Kidul.

     Goa Pindul itu lah Gelaran saat ini sudah bukan lagi sebuah tempat yang asing bagi masayarakat Indonesia umumnya karena sudah cukup dikenal luas dari yang sebelumnya hanya tempat rekreasi lokal yang kurang terawat dan masih angker serta memiliki daya magis atau mistis yang tinggi sekarang sudah menjelma menjadi tempat wisata alam yang cukup tenar dan sudah dikunjungi oleh ribuan wisatawan dari berbagai daerah di Indonesia. Seiring dengan ditemukannya goa-goa baru yang cukup memikat para pecinta alam dan wisatawan pada umumnya sehingga sekarang nama Gelaran yang merupakan nama sebuah Dusun tidak dipakai lagi untuk menamai obyek wisata ini dan lebih terkenal dengan nama Goa Pindul dan sekarang sudah ditemukan goa baru lagi yaitu Goa Tanding yang lokasinya masih disekitar Gelaran sini.

Renungan

Keindahan alam terasa sempurna, membuat semua orang terpana dan terkesima, tetapi kita semua harus menjaganya agar keindahan nya tidak akan pernah sirna.

Indahnya alam pegunungan bak indahnya taman disurga, aku mempertaruhkan nyawa berdiri diatasnya demi selalu melihat dan menjaga keindahannya ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Wahai pencinta alam, kekagumanku sulit untuk kupendam
Dari pagi hingga malam pesonanya tak kan pernah padam.

Jauh diufuk kebiruan berpadu, yang menyatukan antara langit dan samudera
Namun waktupun sekejab berlalu, beranjak pergi dari pesona.

Dengan hamparan pasir putihmu, debur ombak diantara anak yang tertawa ceria
tersenyum serta lesung pipimu, yang sesekali gelombang menyapanya.


Senin, 05 Desember 2016

Kelompok Tani

     Warga masyarakat Gunung Kidul mayoritas adalah bermata pencaharian sebagai petani yang tinggal didaerah pedesaan dan memiliki kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama atau berkelompok untuk menuju kesejahteraan bersama seperti halnya kelompok tani yang menjadi usaha bersama mereka dalam mengupayakan penghasilan dan dibagi bersama-sama dalam kelompok tersebut.

      Kelompok tani merupakan kegiatan usaha bersama untuk mencapai kesejahteraan bersama dalam suatu dusun atau kampung yang terdiri dari seluruh kepala keluarga yang bermukim didalam pedukuhan tersebut, selain usaha bertani banyak kegiatan lain yang mereka lakukan seperti kelompencapir atau akronim dari kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa dalam suatu kegiatan tertentu untuk kemajuan bersama.

      Kelebihan kelompok tani disini semua keperluan yang dibutuhkan atau modal untuk bertani pada masing-masing warga dapat dibeli secara rombongan untuk kepentingan bersama misal sebuah alat penyemprot hama tanaman dapat dibeli secara rombongan dan dipakai untuk keperluan semua anggota kelompok tani tersebut secara gratis dan bergantian.

      Selain kegiatan tersebut juga banyak kegiatan lain yang dilakukan oleh masyarakat kelompok tersebut pada musim liburan sekioah secara bersama melakukan kunjungan wisata bersama seluruh anggota dan keluarganya ke suatu obyek wisata bahkan hingga ke luar daerah seperti ke Jawa Timur dengan menyewa bus pariwisata.


      Setiap dusun pada masing-masing desa kelurahan memiliki kelompok tani atau kelompok usaha bersama lain yang terorganisasi dengan baik dan membantu perekonomian desa atau dusun tersebut dan pada waktu tertentu masing-masing dusun dan desa mengikuti acara dengan mengirimkan beberapa wakil untuk perlombaan atau kompetisi tentang kompetensi yang mereka miliki untuk diadu di perlombaan tersebut.

Minggu, 04 Desember 2016

Permainan Petak Umpet (Apolo)

     Adalah permainan tradisional petak umpet di kecamatan Semin Gunung Kidul berupa game atau permainan yang dilakukan beberapa bocah atau anak-anak dengan memanfaatkan bekas pecahan genteng atap rumah yang mudah ditemukan disekitar mereka bermain untuk dijadikan alat yang harus dilempar agar masuk area yang dibatasi oleh lingkaran dengan diameter tertentu.

     Apabila sampai tidak masuk kedalamnya atau pecahan genteng tadi berada diluar lingkaran setelah dilempar bergantian maka yang hasil lemparannya keluar area dialah yang akan berjaga dan yang lainnya bersembunyi dan yang jaga tadi diharuskan menyusun genteng tadi milik semua peserta permainan yang sedang ngumpet tadi hingga tersusun semua.


     Setalah semua genteng tersusun rapi dia harus mencari teman-temannya yang bersembunyi tadi satu persatu bila menemukan salah satu peserta harus bilang dur apolo sambil menyebut nama si peserta yang berhasil ditemukan tadi dan mencari peserta yang lainnya hingga ketemu semuanya.


     Apa bila masih ada satu atau beberapa yang belum ketemu ternyata yang jaga genteng tadi lengah dan gentengnya berhasil dirubuhkan oleh peserta yang masih ngumpet dan belum ketemu maka semua peserta tadi berhak untuk ngumpet lagi semua dan yang jaga tadi harus menyusun lagi genteng yang dirobohkan oleh peserta yang belum ketemu tadi dengan catatan dalam merobohkan genteng tidak boleh ada yang sampai keluar batas lingkaran, bila ternyata ada yang keluar maka yang berhasil merobohkan tadi hingga genteng keluar lingkaran dialah yang gantian berjaga begitu seterusnya. 


     Begitulh kira-kira permainan petak umpet Apolo yang sering dan pernahsaya mainkan sewaktu saya masih kecil dulu tetapi sekarang permainan tersebut sudah jarang dimainkan oleh anak-anak generasi sekarang mengingat anak-anak sekarang lebih memilih bermain game yang lebih menarik bagi mereka.

Jumat, 02 Desember 2016

Renungan

Hidup akan menjadi indah jika juga mengenal seni budaya, olahraga, wisata dan lain-lain diluar politik.

Kebahagiaan tergantung pada apa yang dapat anda berikan bukan pada apa yang anda peroleh.

Jika kata tak lagi bermakna lebih baik diam saja.

Bangga tapi jangan sombong, bekerja keras tapi jangan terpaksa, bersyukur tapi jangan cepat berpuas diri.

Didunia ini tidak ada kegagalan yang abadi buat apa patah hati, Tidak ada sukses yang lestari buat apa tinggi hati, Yang abadi hanyalah belajar dan terus berbenah diri.

Jangan menjelaskan dirimu kepada siapapun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu, dan yang membencimu tidak percaya itu.

Seorang pemenang akan selalu berpikir tentang kerjasama, sedangkan seorang pecundang akan selalu berpikir bagaimana menjadi yang berkuasa.

Permainan Tradisional Anak-anak Tahun 1980 an

     Seperti kita ketahui bersama bahwa masa kanak-kanak adalah masa untuk bermain dan belajar dimasa-masa itu anak-anak belajar sambil bermain adalah sebanarnya sedang berupaya menyasuaikan diri dan bersosialisasi dan berorganisasi sesuai keinginan dan kenyamanan dalam berteman sehingga membentuk sebuah permainan yang mana dalam bermain tersebut tentu ada teman atau lawan main dengan itu sebenarnya mereka sedang belajar bersosialisasi dalam kelompok masayarakat tertentu yang bermukim didaerah tertentu.

     Permainan tradisional anak atau bocah di era tahun 80 dan 90 an masih sangat digemari dan banyak dimainkan anak-anak pada masa itu lambat laun permainan itu nmenghilang seiring perkembangan jaman dan kecanggihan teknologi sehingga permainan tradisional ditinggalkan.

     Permainam tradisional anak-anak masyrakat Gunung Kidul di era 80 dan 90 an berupa gobak sodor adalah paling banyak dimainkan dan saya masih menjumpai juga memainkan permainan tersebut denagn teman-teman saya permainan lainnya untuk laki-laki bentik berupa permainan menggunakan tongkat 2 buah yang satu pendek sebagai anak dari yang panjang untuk dipukul dan dimainkan sesuai peraturan, dan untuk perempuan lompat tali atau gelang karet yang dirangkai buat main tali saat itu sangat populer dimainkan hampir semua anak disana.


     Permainan lainnya untuk laki-laki dan perempuan seperti petak umpet atau apolo, bola kasti, dakon, sudah manda dan bola bekel untuk perempuan, permainan kelereng dan lompat tali juga gatheng atau permainan menggunakan batu kerikil oleh anak-anak perempuan di era 1980/1990 an yang saat ini sudah jarang kita jumpai walau di kampung sekalipun.

Kamis, 01 Desember 2016

Gotong Royong Kerja Bakti Nyambat Nyambut Gawe Bareng-bareng

     Gotong royong masih menjadi tradisi dan budaya serta hal yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama masyarakat Gunung Kidul untuk membantu memenuhi kebutuhan hajat hidup bersama bermasyarakat berbangsa dan bernegara dimana gotong royong adalah ciri khas adat masyarakat kita Indonesia.

     Dalam melakukan kegiatan sehari-hari untuk dan dalam kepentingan bersama masyarakat melaksanan kegiatan kerjabakti dan atau bahu -mambahu bersama-sama misalnya membangun jalan dan membersihkan lingkungan bahkan membangun salah satu rumah warga dikerjakan masyarakat secara bersama-sama.

     Gotong royong juga dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bersama dalam kegiatan mencari penghasilan misalnya dengan adanya kelompok-kelompok pada bidang kegiatan tertentu seperti kelompok tani dan lain-lain.

     Gotong royong kian hari kian menipis bahkan sekarang masyarakat lebih banyak bisnis tetapi gotong royong masih banyak dijumpai pada masyarakat pedesaan di Gunung Kidul yang mana gotong royomg merupakan bekerja bersama-sama masyarakat yang bermukim pada sebuah dusun atau pedukuhan atau desa untuk kepentingan bersama.

     Pada tahun 1980 an masayarakat kampung di wilayah Kecamatan Semin Gunung Kidul dalam hal pembangunan rumah suatu warga yang bermukim di suatu kampung atau dusun dilakukan dengan cara gotong royong bahasa Jawanya nyambat yang dilakukan bergantian terhadap semua masyarakat yang bermukim di kampung tersebut dengan tanpa bayaran atau imbalan selain memberikan makan minum untuk kegiatan tersebut.

     Berbeda dengan jaman sekarang dimana bila salah satu warga masyarakat ingin membangun rumah maka akan menggunakan jasa tukang dan dibayar dengan upah sesuai tarif yang berlaku di daerah tersebut.