Kesenian
tradisional wayang kulit masih sering dan banyak dipertunjukan atau digelar di
wilayah Gunung Kidul ini, mengingat masyarakat Gunung Kidul adalah adalah
masyarakat yang tidak terpengaruh oleh modernisasi dan masyarakat yang
menjunjung tinggi tradisi dan budaya sendiri terutama kesenian wayang kulit ini
yang mana banyak sekali pengaruh budaya luar yang sangat gencar mempengaruhi
generasi mudanya tetapi untuk tetap lestari samapi sekarang kesenian dan budaya
tradisioanl wayang kulit ini hingga sekarang.
Wayang kulit masih banyak digelar menjelang rasulan atau bersih desa tidak jarang banyak juga hajatan warga yang menggelar wayang sebagai hiburannya sehingga wayang kulit masih lestari dan hidup sampai saat ini.
Wayang
kulit terdiri dari 400 buah anak wayang yang disimpan dalam kotak dan gamelan
slendro pelog serta Dalang sebagai sutradara dan yang memeinkan wayang tersebut
selain itu ada niyogo atau pengrawit yang memainkan gamelan untuk mengiringi
pagelaran wayang tersebut dan waranggono sebagai pengiring juga dalam
melantunkan gending-gending untuk memperlengkap pertunjukan.
Berbeda dengan pagelaran wayang kulit jaman dahulu yang tersaji klasik dan masih sakral serta masih alami tradisional, sekarang ini sudah ditambah dengan berbagai kreasi dan inovasi berupa musik campursari dan perlalatan serta pertunjukan panggung modern yang mirip studio atau diorama suatu pertunjukan panggung, selain untuk menarik minat para penonton juga untuk mempertahankan seni tradisi wayang kulit ini agar tidak mati dimakan zaman sehingga berbagai cara dilakukan oleh kru dalam seni pagelaran tersebut.
Berbeda dengan pagelaran wayang kulit jaman dahulu yang tersaji klasik dan masih sakral serta masih alami tradisional, sekarang ini sudah ditambah dengan berbagai kreasi dan inovasi berupa musik campursari dan perlalatan serta pertunjukan panggung modern yang mirip studio atau diorama suatu pertunjukan panggung, selain untuk menarik minat para penonton juga untuk mempertahankan seni tradisi wayang kulit ini agar tidak mati dimakan zaman sehingga berbagai cara dilakukan oleh kru dalam seni pagelaran tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar